Rabu, 25 Juni 2014

Melepaskanmu


Lelah hati

Sungguh, aku sudah tidak tahu harus berkata apalagi kepadamu. 
Sungguh, aku sudah tidak mampu berbuat apa apa lagi untukmu.
Hati ini terlalu sakit, terlalu lelah, terlalu jenuh menghadapimu.
Kamu bukan lagi sosok yang ku kenal, kamu berubah semenjak kehadirannya.
Kini aku kamu singkirkan. 
Hampir 1 tahun kita menghabiskan waktu bersama,
7 hari dalam seminggu,
Bahkan hampir 20 jam sehari kita terus bersama.
Tapi itu semua sudah menjadi kenangan, seperti kaca yang pecah.
Kau memilih untuk menghadirkan dia dihatimu, sedangkan aku berjuang sendiri menjaga hubungan ini.
4 bulan sudah kamu memutuskan untuk mendua, membagi hatimu untuknya dengan alasan "BOSAN", rasa bosan mu yang tingkat dewa itu sungguh membuatku kecewa.
4 bulan sudah aku menahan rasa sakit ini,
Saat kamu menghabiskan waktumu bersama dia,
Saat kamu menelepon dan membalas pesan singkatnya saat sedang berjalan denganku,
Saat kamu mengatakan kepadanya kalau kita sudah putus,
Dan segala kelakuanmu yang menyakiti aku.
Tapi saat kamu bersama dia, kamu tidak melakukan hal itu di depannya.
Bahkan untuk membalas pesan singkat ku saja kamu tidak mau.
Yah, mungkin rasa itu sudah tidak ada lagi di antara kita.
Berkali - kali aku meminta untuk pergi dan mengakhiri hubungan ini, tapi kamu tak pernah mau dan kembali memohon.
Hingga aku lelah dan menyuruhmu pergi untuk bersama wanita itu. Tapi kamu selalu berkata "aku masih ragu sama dia, dia ngga bisa seperti kamu yang selalu ngertiin aku bahkan memahami aku".
Dan aku pun hanya tersenyum mendengar jawabanmu itu. 
Karena aku tahu kamu juga mengucapkan kata kata itu kepadanya.
Sungguh aku sudah tidak bisa mempercayaimu.
4 bulan aku bersabar, berharap kamu yang dulu akan kembali. Tapi nihil, kamu justru semakin berubah.
Aku sangat ingin mempertahankan hubungan ini, begitu banyak moment yang sudah kita lalui.
Dan aku tau, moment moment ini tak akan aku dapatkan lagi nanti dengan siapapun itu. 
Ketika aku berfikir untuk mengakhirinya aku teringat semua kenangan itu.
Tapi kenangan hanya tinggal kenangan. Biarlah menjadi abadi bersama sang waktu.
Berat sungguh saat aku memutuskan untuk menjauhimu seperti ini, menghilang seperti debu tertiup angin.
Tapi ini harus aku lakukan, bukan aku sudah tidak menyayangimu. 
Aku masih sangat menyayangimu, tapi posisi ku sudah jauh tergantikan olehnya. 
Semoga kamu dan dia kedepannya jauh lebih baik. 
Aku akan selalu mendoakanmu di setiap hariku,
Terima kasih untuk setiap waktu dan perhatian yang kamu berikan dulu kepadaku.
Aku masih sangat menyayangimu, tapi waktu terus berjalan , life must go on.
1510 its over, dan hari ini aku akan memulai hidupku yang baru tanpa hadirmu lagi,